Sabtu, 17 Januari 2015

Model Pemikiran Jaulah


MODEL PEMIKIRAN
JAULAH DI PEDURUNGAN SEMARANG
LAPORAN MINI RISET
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.Si


 
 
 
Oleh :
Dieza Mareta Nafi’u K.    (133911045)
Madya Arifah                   (133911047)
Isna’atul Afifah                (133911049)
 
 
 
 
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
                                             SEMARANG
2014
MODEL PEMIKIRAN
 JAULAH DI PERUNGAN SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
 
Warga negara Indonesia mayoritas beragama islam. Agama islam sudah masuk di Indonesia sejak lama. Dengan adanya berbagai cara penyebaran, maka berbagai macam pula cara pandang orang terhadap islam. Dari situlah muncul perbedaan-perbedaan pemikiran dan pemahaman ajaran islam. Ini menimbulkan banyak sekali gerakan islam yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah Jaulah.
Pendiri gerakan Jaulah ini adalah Muhammad Ilyas bin Al-Maulawi Ismail. Lahir pada tahun 1303 Hijriyah. Dan meninggal pada tahun 1363 Hijriyah. Ia mendirikan gerakan ini berdasarkan wangsit yang diperoleh dari mimpi yang ia katakan sebagai kabar gembira. Kutipan tersebut dari Muhammad Mandur Nu’mani yang menjadi sejawat berdirinya gerakan ini : “Mimpi adalah bagian dari 40 jenis kenabian sebagai manusia bisa mencapai suatu maqom melalui mimpi dan maqom itu tidak bisa dicapai dengan riyadloh maupun mujahadah macam apapun. Ilmu yang diberikan lewat mimpi adalah bagian dari kenabian, dengan ilmu akan tercapai ma’rifat, sedangkan ma’rifat bisa mengantarkan seseorang bisa dekat dengannya. Aqidah yang dijadikan pegangan gerakan ini bercita-cita ingin mempersatukan orang-orang yang mempunyai aqidah yang sama yaitu Islam.
Untuk dapat mengetahui model pemikiran gerakan Jaulah lebih dekat, maka kami melakukan mini riset dengan gerakan Jaulah yang ada di Ds. Pekuncen, Sendang Mulyo Tembalang, Kota Semarang.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
LANDASAN TEORI
 
Pendiri gerakan ini adalah Muhammad Ilyas bin Al-Maulawi Ismail. Lahir pada tahun 1303 Hijriyah. Dan meningggal pada tahun 1363 Hijriyah.[1] Jama'ah tablig (Jaulah) adalah Jama'ah yang mengembalikan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Nama Jama'ah Tabligh merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka akan aku beri nama "gerakan iman". Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agama secara sempurna, dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak memandang asal usul mahdzab atau aliran pengikutnya.
 
Jamaah ini tidak menerima donasi dana dari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya.[2]
Asas enam sifat yang dimiliki Jaulah (Jamaah)
1.      Yakin terhadap kalimat Thoyyibah, disebut juga kalimat Tauhid. “Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah. Laa ilaaha ilallah Muhammadar Rasulullah”.
Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati dan Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah SAW.[3]
2.      Shalat khusyu' dan khudu'.
Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam salat. Salat semata-mata mengharap keridhaan Allah SWT.[4]
3.      Ilmu ma'adz dzikr
Maksudnya: Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-Agungan Allah dan mengikuti cara Rasulullah.
 
4.      Ikramul Muslimin
Maksudnya: Keutamaan memuliakan saudara muslim merupakan satu anjuran. Ini juga termasuk dalam adab bertabligh, yaitu bersopan santun, lemah lembut, menasihati secara halus, dan sesuai kewajiban sesama muslim yang telah di anjurkan oleh Rasulullah tanpa menuntut hak kami ditunaikannya.[5]
5.      Tashihun Niyah
Maksudnya: Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah.
6.      Dakwah dan tabligh Dakwah
Maksudnya: Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah dan menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.[6]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
KONDISI LAPANGAN
 
A.    Sejarah
Jaulah disebut juga dengan Jama’ah Tabligh, dari masyarakat sekitarlah yang menamai dengan sebutan tersebut. Jaulah berasal dari bahasa Arab yaitu Jawwala – Yujawwilu – Jawwalatan yang artinya berkeliling. Secara istilah Jaulah adalah kumpulan orang yang menyiarkan Agama dengan cara berkeliling dari masjid satu ke masjid yang lain atau dengan kata lain memakmurkan masjid.
Pertama kali dikenalkan oleh Mahdum yang berasal dari Desa Pekuncen ini. Pada tahun sebelum 90an barulah Jaulah mulai dikenal dan diterima oleh masyarakat. Kemudian Pada awal kemunculan Jaulah ini didirikan pulalah Pondok Pesantren putri.  Kemudian jamaah dari Pakistan, India, Timur Tengah pernah berjaulah (hijrah) dan sillahturahmi ke sini. Mulai dari situlah berdatangan santri-santri yang ingin mendalami ilmu agama di sini. Dan beberapa tahun kemudian didirikanlah Pondok Pesantren Putra. Sampai sekarang pun masih banyak santri-santri yang ingin menimba ilmu di sana. Dari yang masih muda sampai yang sudah tua.
.
B.     Kegiatan Keagaman
-          Melakukan solat wajib lima waktu di awal waktu, untuk laki-laki setelah mendengar adzan langsung segera menuju ke masjid dan untuk putri sholat di rumah.
-          Melakukan sunah Rasulullah SAW setiap hari, antara lain : sholat sunah Rawatib, bersiwak sebelum melaksanakan sholat, sholat malam, makan menggunakan 3 jari, dan sebagainya.
-          Membaca Al-qur’an setiap hari
-          Mengikuti ta’lim setiap hari
-          Setiap pagi dan petang membaca Al-ma’tsurat
-          Memakmurkan masjid
-          Berdakwah dari masjid satu ke masjid lainnya, dengan metode manhaj selama 3 hari sesuai ketentuan bertamu
-          Melakukan istima’ dengan asas musyawarah. Dari musyawarah harian, bulanan sampai tahunan. Istima’ antar halaqah, perkawasan, Jawa sampai dunia.
 
 
BAB IV
ANALISA LAPANGAN
 
Dari Informasi yang kami dapat, gerakan Islam Jaulah atau Jamaah Tabligh ini sebenarnya tidak ada namanya, yang menamakan adalah orang-orang daerah sekitar. Sebelum jamaah ini di beri nama Jaulah sudah di kenal dengan Tahrikul Iman. Semua  kalangan masyarakat manapun yang ingin memperbaiki diri kami terima dan kami rangkul serta kami sama ratakan seperti yang lain, tidak memandang pangkat ataupun jabatan, semua sama. Dahulu jamaah Pakistan, India, Timur Tengah sudah pernah ke sini (Hijrah).
Kemudian kami melaksanakan dakwah dari masjid ke masjid itu 3 hari lamanya, karena dari adab bertamu paling lama adalah 3 hari. Tetapi kadang juga ada yang sampai 10 hari, 40 hari, bahkan 4 bulan, itu tergantung dari niat awal mereka berdakwah. Semua gerakan Jaulah bila di tanyakan seputar Jaulah semua akan menjawab sama. Bahwa gerakan ini gerakan yang tidak menitik ke liberal atau radikal.
Pertama mulai ada manhaj dalam gerakan Jaulah ini, diperkenalkan oleh pendiri Jaulah yaitu Maulana Ilyas, orang India. Untuk di daerah sini gerakan Jaulah tidak ada pendiri, dan juga tidak ada ketuanya. Yang membawa gerakan Jaulah ini di sini yaitu Mahdum. Pusat atau markas Jaulah di Semarang ada di Mangkang tepatnya di masjid Khoirul Ummah di belakang kantor BPKP .
Dalam gerakan Jaulah ini mengedepankan asas musyawarah. Di mana nantinya semua orang berkesempatan memimpin musyawarah tersebut. Dalam musyawarah ini juga ditentukan mana-mana saja masjid yang belum hidup dan siapa-siapa yang akan keluar berjaulah ke masjid tersebut. Kemudian dibentuk siapa ketuanya dan apa saja yang akan dilakukan saat melaksanakan Jaulah itu. Musyawarah dalam Jaulah ini ada musyawarah mingguan, bulanan dan tahunan,  dan begitu pula dengan istima’ atau pertemuan. Istima’ di sini dilakukan antar perorangan, antar Jawa, bahkan dunia pun ada. Di dalam Jaulah juga ada asas-asasnya seperti tidak boleh membicarakan politik, tidak boleh membicarakan aib masyarakat dan lain-lain. Unsur-unsur dakwah pun tak terlepas dari gerakan Jaulah ini. Di dalam istima’ memfoto atau merekam tidak di perbolehkan.
Jaulah ini bukanlah organisasi namun Jaulah ini terorganisasi. Dari kami berjaulah tidak mengharapkan pamrih, di sini islah diri dari masjid pendirinya dahulu. Kami sama dengan yang lain, memiliki akidah dan madzhab. Kami bermadzab Syafi’i, karena pada umumnya Indonesia menganut madzhab ini. Bila kami berjaulah di daerah atau negara bermadzhab Hanafi, ya kami menganut madzhab ini. Jadi kami menganut madzhab sesuai kami berdakwah. Kami berakidah menurut Ahlusunah Wal Jamaah, dan Al-As’ary.
Kami berjaulah sampai luar negeri seperti India, Bangladesh dan lainnya. Berjaulahnya ini dengan persetujuan istri, bila tidak di izinkan istri maka tidak akan berangkat berjaulah. Dengan itu di adakan musyawarah untuk membicarakan masalah semua yang berkaitan dan dengan berjaulah itu. Baik biaya yang di tinggal untuk menghidupi anak dan istri selama di tinggal berjaulah, biaya nanti ketika berjaulah, dan sebagainya. Dan ketika kami berjaulah dilarang sampai meninggalkan keluarga dalam keadaan kelaparan.
Sumber biaya untuk kami berjaulah itu dari diri sendiri. Dengan maksud hislah, niatnya awalnya untuk memperbaiki diri sendiri bukan untuk memperbaiki orang-orang di masjid sana. Setelah kami memperbaiki diri secara otomatis kami juga akan bisa memperbaiki orang lain. Dengan cara membiasakan di masjid, agar kenal dengan malaikat-malaikat dan rumah Allah. Dan sampai mendengar adzan di kumandangkan itu benar-benar merasakan bahwa itu panggilan dari Allah langsung.
Ada buku tentang  Jaulah namun tidak di jual secara bebas. Buku pedomannya sendiri ada Fadilah Amal, Maulawal Hadis dan lain-lain. Kami melaksanakan sunah Rasulullah paling tidak sepersepuluh dari hidup kami setiap harinya.
Pada saat kami berdakwah, yang kami sampaikan adalah nasihat dari sahabat seperti : yakin terhadap kalimat “La Illa ha Illallah, Muhammadur Rasulullah, menyampaikan sholah khusyu wal khudu’, sholat khusyu’ wa khudu’, ilmu ma’ad dzikir, ikramul muslimin, tashihun niyah, dan dakwah (tabligh dakwah). Dari kami tidak ada kegiatan khusus untuk Jaulah, kami membaur pada masyarakat yang penting tidak melanggar syariat. Kami membaur dengan organisasi islam lainnya, namun jika ada yang negatif tidak kami ikuti dan apabila ada yang salah akan kami luruskan. Kami punya aqidah sendiri. Kalau jelas-jelas menyimpang tidak kami ikuti. Kami juga ikut tahlilan, lagi pula tidak ada larangan untuk tidak bertahlil. Justru yang pertama kami sampaikan adalah tahlil, karena inti dari kalimat tahlil yaitu La Illa ha Illallah.
Kegiatan Jaulah putra adalah bertabligh, silaturahmi, menghidupkan masjid, melaksanakan sholat lima waktu dengan berjamaah, mengerjakan amalan sunah Rasulullah seperti dakwah, qobliyah, ba’diyah, dan amalan sunah lainnya. Bangun tidur sampai tidur lagi selalu mengusahakan mengamalkan sunah Rasulullah. Sedangkan untuk putri menjaga sholat lima waktu dengan berjamah di awal waktu, baca Al-Qur’an sholat sunah, membaca zikir, dan amal sunah lainnya.
Ketentuan berpakaian gerakan Jaulah ini tidak harus berjubah untuk putra. Karena jika kami sehari-hari mengikuti ta’lim atau kajian lainnya, kami akan mengerti pakaian mana yang pantas kami pakai. Kemudian mereka akan terbiasa dengan pakaian tersebut dan menjadikan ciri khas dari gerakan Jaulah. Kemudian cara berpakaian untuk putri tidak memaksakan untuk bercadar. Menurutny bercadar itu sesuai kadar keimanan mereka. Jadi apabila mereka bercadar berarti mereka telah mendapatkan iman yang kuat. Dan ini juga sesuai dengan madzab syafi’i yang menganjurkan untuk bercadar.
Gerakan Jaulah menggunakan Kitab kuning, sebagai pedoman, untuk dasar kesehariannya mereka mengamalkan dari kamib fadillah amal, muntakho, dan lainnya. Dan dari ajaran gerakan Jaulah ini langsung mengamalkan ilmu yang didapatkan. Gerakan Jaulah ini memegang prinsip  bahwa ilmu itu makmulat bukan maklumat.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB V
KESIMPULAN
 
Gerakan Jaulah (Jama’ah Tabligh) ini di dirikan oleh Maulana Ilyas dari India. Gerakan ini bukanlah sebuah organisasi, namun kegiatan gerakan ini secara terorganisir. Semua Jaulah yang ada tidak memiliki ketua yang mutlak. Semuanya berstrata sama.
Kegiatan sehari-harinya yaitu ta’lim, mengkaji kitab-kitab, melakukan amalan sunah, melakukan istima’ dan kegiatan yang tidak melaanggar ajaran Agama. Mereka memiliki asas musyawarah. Di setiap musyawarah setiap orang Jaulah berkesempatan menjadi pemimpin dalam musyawarah itu.
Mereka bermadzhab Syafi’i sesuai dengan mazhab negara ini. Mereka membaur dengan masyarakat dan dia tidak memihak Islam kanan maupun Islam kiri. Mereka beraqidah menurut tuntunan Ahlussunah wal Jama’ah. Dan untuk kehidupannya selalu bersangkutan dengan masjid, tidak heran jikalau gerakan Jualah ini menempati lingkungan yang dekat masjid.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Tim Penerjemah Masjid Jami’ Jakarta. 2011. Kitab Fadhilah Amal. Yogyakarta: Ash-Shaff.
http://Jamaah-Tabligh-(Jaulah).htm/ di akses pada tanggal 20 November 2014 pukul 21.00 WIB.
http://Jamaah-Tabligh-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.htm/ diakses pada tanggal 18 November 2014 pukul 10.10 WIB.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lampiran Identitas :
A.      Identitas Narasumber
Narasumber I       : Ibu Maemunah (Istri Bapak Mahdum)
Narasumber II      : Bapak Zaenudin (menantu dari Bapak Mahdum)
Alamat                 : Ds. Pekuncen Sendang Mulyo, Tembalang Semarang
 
B.       Identitas Mahasiswa
Nama                    : Dieza Mareta Nafi’u Kartikasari       (133911045)
                               Madya Arifah                                    (133911047)
                               Isna’atul Afifah                                 (133911049)
Kelas                    : PGMI-3B Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
                                      IAIN Walisongo Semarang
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Lampiran Foto :








 

 

 


 


 

 




[1]http://Jamaah-Tabligh-(Jaulah).htm/ di akses pada tanggal 20 November 2014 pukul 21.00 WIB.
[2]http://Jamaah-Tabligh-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.htm/ diakses pada tanggal 18 November 2014 pukul 10.10 WIB.
[3]Tim Penerjemah Masjid Jami’ Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta, Ash-Shaff: 2011), hlm. 449.
[4]Tim Penerjemah Masjid Jami’ Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta, Ash-Shaff: 2011), hlm. 299.
[5]Tim Penerjemah Masjid Jami’ Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta, Ash-Shaff: 2011), hlm. 365-366.
[6]Tim Penerjemah Masjid Jami’ Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta, Ash-Shaff: 2011), hlm. 342.

1 komentar:

  1. Casino Resort Las Vegas, NV - MapYRO
    Casino Resort Las Vegas, NV - United States 정읍 출장샵 - Find Casino Resort 안성 출장샵 Las Vegas, NV driving 전라남도 출장마사지 directions, reviews and information, maps, photos 태백 출장마사지 and more. 경주 출장마사지

    BalasHapus