MODEL
PEMIKIRAN
JAULAH DI
PEDURUNGAN SEMARANG
LAPORAN MINI RISET
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.Si

Oleh :
Dieza Mareta
Nafi’u K. (133911045)
Madya Arifah
(133911047)
Isna’atul
Afifah (133911049)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG

MODEL
PEMIKIRAN
JAULAH DI PERUNGAN SEMARANG
BAB
I
PENDAHULUAN
Warga negara Indonesia mayoritas beragama islam. Agama islam
sudah masuk di Indonesia sejak lama. Dengan adanya berbagai cara penyebaran,
maka berbagai macam pula cara pandang orang terhadap islam. Dari situlah muncul
perbedaan-perbedaan pemikiran dan pemahaman ajaran islam. Ini menimbulkan
banyak sekali gerakan islam yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah
Jaulah.
Pendiri
gerakan Jaulah ini adalah Muhammad Ilyas bin Al-Maulawi Ismail. Lahir pada
tahun 1303 Hijriyah. Dan meninggal pada tahun 1363 Hijriyah. Ia mendirikan
gerakan ini berdasarkan wangsit yang diperoleh dari mimpi yang ia katakan
sebagai kabar gembira. Kutipan tersebut dari Muhammad Mandur Nu’mani yang
menjadi sejawat berdirinya gerakan ini : “Mimpi adalah bagian dari 40 jenis
kenabian sebagai manusia bisa mencapai suatu maqom melalui mimpi dan maqom
itu tidak bisa dicapai dengan riyadloh
maupun mujahadah macam apapun. Ilmu yang diberikan lewat mimpi adalah bagian
dari kenabian, dengan ilmu akan tercapai ma’rifat, sedangkan ma’rifat bisa
mengantarkan seseorang bisa dekat dengannya. Aqidah yang dijadikan pegangan
gerakan ini bercita-cita ingin mempersatukan orang-orang yang mempunyai aqidah
yang sama yaitu Islam.
Untuk dapat mengetahui model pemikiran gerakan Jaulah lebih
dekat, maka kami melakukan mini riset dengan gerakan Jaulah yang ada di Ds.
Pekuncen, Sendang Mulyo Tembalang, Kota Semarang.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Pendiri gerakan ini adalah Muhammad Ilyas bin Al-Maulawi
Ismail. Lahir pada tahun 1303 Hijriyah. Dan meningggal pada tahun 1363
Hijriyah.[1]
Jama'ah tablig (Jaulah) adalah Jama'ah yang mengembalikan ajaran Islam
berdasarkan Al-Quran dan Hadits. Nama Jama'ah Tabligh merupakan sebutan bagi
mereka yang sering menyampaikan, sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama
tetapi cukup Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan
seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini maka akan aku beri nama
"gerakan iman". Tabligh resminya bukan merupakan kelompok atau
ikatan, tapi gerakan muslim untuk menjadi muslim yang menjalankan agama secara
sempurna, dan hanya satu-satunya gerakan Islam yang tidak memandang asal usul
mahdzab atau aliran pengikutnya.
Jamaah ini tidak menerima donasi dana dari manapun untuk
menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh
pengikutnya.[2]
Asas enam sifat yang dimiliki Jaulah (Jamaah)
1.
Yakin terhadap kalimat Thoyyibah,
disebut juga kalimat Tauhid. “Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah.
Laa ilaaha ilallah Muhammadar Rasulullah”.
Maksudnya:
Mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan
hanya kepada Allah di dalam hati dan Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup
untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup
Rasulullah SAW.[3]
Maksudnya:
Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam salat. Salat semata-mata
mengharap keridhaan Allah SWT.[4]
3.
Ilmu ma'adz dzikr
Maksudnya:
Melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan
ke-Agungan Allah dan mengikuti cara Rasulullah.
4.
Ikramul Muslimin
Maksudnya:
Keutamaan memuliakan saudara muslim merupakan satu anjuran. Ini juga termasuk
dalam adab bertabligh, yaitu bersopan santun, lemah lembut, menasihati secara
halus, dan sesuai kewajiban sesama muslim yang telah di anjurkan oleh
Rasulullah tanpa menuntut hak kami ditunaikannya.[5]
5.
Tashihun Niyah
Maksudnya:
Membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah.
6.
Dakwah dan tabligh Dakwah
Maksudnya:
Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang
diperintahkan Allah dan menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di
seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.[6]
BAB
III
KONDISI
LAPANGAN
A.
Sejarah
Jaulah
disebut juga dengan Jama’ah Tabligh, dari masyarakat sekitarlah yang menamai
dengan sebutan tersebut. Jaulah berasal dari bahasa Arab yaitu Jawwala – Yujawwilu – Jawwalatan yang
artinya berkeliling. Secara istilah Jaulah adalah kumpulan orang yang
menyiarkan Agama dengan cara berkeliling dari masjid satu ke masjid yang lain
atau dengan kata lain memakmurkan masjid.
Pertama
kali dikenalkan oleh Mahdum yang berasal dari Desa Pekuncen ini. Pada tahun
sebelum 90an barulah Jaulah mulai dikenal dan diterima oleh masyarakat. Kemudian
Pada awal kemunculan Jaulah ini didirikan pulalah Pondok Pesantren putri. Kemudian jamaah dari Pakistan, India, Timur Tengah pernah berjaulah
(hijrah) dan sillahturahmi ke sini. Mulai dari situlah berdatangan santri-santri
yang ingin mendalami ilmu agama di sini. Dan beberapa tahun kemudian
didirikanlah Pondok Pesantren Putra. Sampai sekarang pun masih banyak
santri-santri yang ingin menimba ilmu di sana. Dari yang masih muda sampai yang
sudah tua.
.
B.
Kegiatan
Keagaman
-
Melakukan solat
wajib lima waktu di awal waktu, untuk laki-laki setelah mendengar adzan
langsung segera menuju ke masjid dan untuk putri sholat di rumah.
-
Melakukan sunah
Rasulullah SAW setiap hari, antara lain : sholat sunah Rawatib, bersiwak
sebelum melaksanakan sholat, sholat malam, makan menggunakan 3 jari, dan
sebagainya.
-
Membaca
Al-qur’an setiap hari
-
Mengikuti ta’lim setiap hari
-
Setiap pagi dan
petang membaca Al-ma’tsurat
-
Memakmurkan
masjid
-
Berdakwah dari
masjid satu ke masjid lainnya, dengan metode manhaj selama 3 hari sesuai ketentuan bertamu
-
Melakukan istima’ dengan asas musyawarah. Dari
musyawarah harian, bulanan sampai tahunan. Istima’
antar halaqah, perkawasan, Jawa
sampai dunia.
BAB
IV
ANALISA
LAPANGAN
Dari Informasi yang kami dapat, gerakan Islam Jaulah atau Jamaah Tabligh ini
sebenarnya tidak ada namanya, yang menamakan adalah orang-orang daerah sekitar.
Sebelum jamaah ini di beri nama Jaulah sudah di kenal dengan Tahrikul Iman. Semua kalangan masyarakat manapun yang ingin
memperbaiki diri kami terima dan kami rangkul serta kami sama ratakan seperti
yang lain, tidak memandang pangkat ataupun jabatan, semua sama. Dahulu jamaah Pakistan, India, Timur Tengah
sudah pernah ke sini (Hijrah).
Kemudian
kami melaksanakan dakwah dari masjid ke masjid itu 3 hari lamanya, karena dari
adab bertamu paling lama adalah 3 hari. Tetapi kadang juga ada yang sampai 10
hari, 40 hari, bahkan 4 bulan, itu tergantung dari niat awal mereka berdakwah.
Semua gerakan Jaulah bila di tanyakan seputar Jaulah semua akan menjawab sama. Bahwa
gerakan ini gerakan yang tidak menitik ke liberal atau radikal.
Pertama
mulai ada manhaj dalam gerakan Jaulah
ini, diperkenalkan oleh pendiri Jaulah yaitu Maulana Ilyas, orang India. Untuk
di daerah sini gerakan Jaulah tidak ada pendiri, dan juga tidak ada ketuanya. Yang
membawa gerakan Jaulah ini di sini yaitu Mahdum. Pusat atau markas Jaulah di
Semarang ada di Mangkang tepatnya di masjid Khoirul
Ummah di belakang kantor BPKP .
Dalam
gerakan Jaulah ini mengedepankan asas musyawarah. Di mana nantinya semua orang
berkesempatan memimpin musyawarah tersebut. Dalam musyawarah ini juga
ditentukan mana-mana saja masjid yang belum hidup dan siapa-siapa yang akan
keluar berjaulah ke masjid tersebut. Kemudian dibentuk siapa ketuanya dan apa
saja yang akan dilakukan saat melaksanakan Jaulah itu. Musyawarah dalam Jaulah
ini ada musyawarah mingguan, bulanan dan tahunan, dan begitu pula dengan istima’ atau pertemuan. Istima’
di sini dilakukan antar perorangan, antar Jawa, bahkan dunia pun ada. Di dalam Jaulah
juga ada asas-asasnya seperti tidak boleh membicarakan politik, tidak boleh
membicarakan aib masyarakat dan lain-lain. Unsur-unsur dakwah pun tak terlepas
dari gerakan Jaulah ini. Di dalam istima’ memfoto atau merekam tidak di perbolehkan.
Jaulah
ini bukanlah organisasi namun
Jaulah ini terorganisasi. Dari kami berjaulah tidak mengharapkan pamrih, di
sini islah diri dari masjid
pendirinya dahulu. Kami sama dengan yang lain, memiliki akidah dan madzhab. Kami
bermadzab Syafi’i, karena pada umumnya Indonesia menganut madzhab ini. Bila kami
berjaulah di daerah atau negara bermadzhab Hanafi, ya kami menganut madzhab
ini. Jadi kami menganut madzhab sesuai kami berdakwah. Kami berakidah menurut Ahlusunah Wal Jamaah, dan Al-As’ary.
Kami
berjaulah sampai luar negeri
seperti India, Bangladesh dan lainnya. Berjaulahnya ini dengan persetujuan
istri, bila tidak di izinkan istri maka tidak akan berangkat berjaulah. Dengan
itu di adakan musyawarah untuk membicarakan masalah semua yang berkaitan dan
dengan berjaulah itu. Baik biaya yang di tinggal untuk menghidupi anak dan
istri selama di tinggal berjaulah, biaya nanti ketika berjaulah, dan
sebagainya. Dan ketika kami berjaulah dilarang sampai meninggalkan keluarga
dalam keadaan kelaparan.
Sumber
biaya untuk kami berjaulah itu dari diri sendiri. Dengan maksud hislah, niatnya awalnya untuk
memperbaiki diri sendiri bukan untuk memperbaiki orang-orang di masjid sana. Setelah
kami memperbaiki diri secara otomatis kami juga akan bisa memperbaiki orang
lain. Dengan cara membiasakan di masjid, agar kenal dengan malaikat-malaikat
dan rumah Allah. Dan sampai mendengar adzan di kumandangkan itu benar-benar
merasakan bahwa itu panggilan dari Allah langsung.
Ada
buku tentang Jaulah namun tidak di jual
secara bebas. Buku pedomannya sendiri ada Fadilah
Amal, Maulawal Hadis dan
lain-lain. Kami melaksanakan sunah Rasulullah paling tidak sepersepuluh dari
hidup kami setiap harinya.
Pada
saat kami berdakwah, yang kami sampaikan adalah nasihat dari sahabat seperti :
yakin terhadap kalimat “La Illa ha Illallah,
Muhammadur Rasulullah, menyampaikan sholah khusyu wal khudu’, sholat khusyu’ wa khudu’, ilmu ma’ad dzikir, ikramul muslimin, tashihun niyah, dan dakwah (tabligh
dakwah). Dari kami tidak ada
kegiatan khusus untuk Jaulah, kami membaur pada masyarakat yang penting tidak
melanggar syariat. Kami membaur dengan organisasi islam lainnya, namun jika ada yang negatif tidak kami ikuti
dan apabila ada yang salah akan kami luruskan. Kami punya aqidah sendiri. Kalau
jelas-jelas menyimpang tidak kami ikuti. Kami juga ikut tahlilan, lagi pula tidak ada larangan untuk tidak
bertahlil. Justru yang pertama kami sampaikan adalah tahlil, karena inti dari
kalimat tahlil yaitu La Illa ha Illallah.
Kegiatan
Jaulah putra adalah bertabligh, silaturahmi, menghidupkan masjid, melaksanakan
sholat lima waktu dengan berjamaah, mengerjakan amalan sunah Rasulullah seperti
dakwah, qobliyah, ba’diyah, dan amalan sunah lainnya. Bangun tidur sampai tidur
lagi selalu mengusahakan mengamalkan sunah Rasulullah. Sedangkan untuk putri menjaga sholat lima waktu dengan berjamah di awal
waktu, baca Al-Qur’an sholat sunah, membaca zikir, dan amal sunah lainnya.
Ketentuan
berpakaian gerakan Jaulah ini tidak harus berjubah untuk putra. Karena jika kami
sehari-hari mengikuti ta’lim atau
kajian lainnya, kami akan mengerti pakaian mana yang pantas kami pakai.
Kemudian mereka akan terbiasa dengan pakaian tersebut dan menjadikan ciri khas
dari gerakan Jaulah. Kemudian cara berpakaian untuk putri tidak memaksakan untuk bercadar. Menurutny bercadar itu sesuai
kadar keimanan mereka. Jadi apabila mereka bercadar berarti mereka telah
mendapatkan iman yang kuat. Dan ini juga sesuai dengan madzab syafi’i yang
menganjurkan untuk bercadar.
Gerakan
Jaulah menggunakan Kitab kuning, sebagai pedoman, untuk dasar kesehariannya
mereka mengamalkan dari kamib fadillah
amal, muntakho, dan lainnya. Dan
dari ajaran gerakan Jaulah ini langsung mengamalkan ilmu yang didapatkan. Gerakan
Jaulah ini memegang prinsip bahwa ilmu
itu makmulat bukan maklumat.
BAB
V
KESIMPULAN
Gerakan Jaulah (Jama’ah
Tabligh) ini di dirikan oleh Maulana Ilyas dari India. Gerakan ini bukanlah
sebuah organisasi, namun kegiatan gerakan ini secara terorganisir. Semua Jaulah
yang ada tidak memiliki ketua yang mutlak. Semuanya berstrata sama.
Kegiatan sehari-harinya
yaitu ta’lim, mengkaji kitab-kitab,
melakukan amalan sunah, melakukan istima’
dan kegiatan yang tidak melaanggar ajaran Agama. Mereka memiliki asas
musyawarah. Di setiap musyawarah setiap orang Jaulah berkesempatan menjadi
pemimpin dalam musyawarah itu.
Mereka bermadzhab
Syafi’i sesuai dengan mazhab negara ini. Mereka membaur dengan masyarakat dan
dia tidak memihak Islam kanan maupun Islam kiri. Mereka beraqidah menurut
tuntunan Ahlussunah wal Jama’ah. Dan
untuk kehidupannya selalu bersangkutan dengan masjid, tidak heran jikalau gerakan
Jualah ini menempati lingkungan yang dekat masjid.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Penerjemah
Masjid Jami’ Jakarta. 2011. Kitab
Fadhilah Amal. Yogyakarta: Ash-Shaff.
http://Jamaah-Tabligh-(Jaulah).htm/
di akses pada tanggal 20 November 2014 pukul 21.00 WIB.
http://Jamaah-Tabligh-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.htm/
diakses pada tanggal 18 November 2014 pukul 10.10 WIB.
Lampiran Identitas :
A. Identitas
Narasumber
Narasumber I : Ibu Maemunah (Istri Bapak Mahdum)
Narasumber II : Bapak Zaenudin (menantu dari Bapak
Mahdum)
Alamat : Ds. Pekuncen Sendang Mulyo, Tembalang Semarang
B. Identitas
Mahasiswa
Nama : Dieza Mareta Nafi’u
Kartikasari (133911045)
Madya
Arifah (133911047)
Isna’atul
Afifah (133911049)
Kelas :
PGMI-3B Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN
Walisongo Semarang
Lampiran Foto :










[2]http://Jamaah-Tabligh-Wikipedia-bahasa-Indonesia-ensiklopedia-bebas.htm/ diakses pada tanggal 18 November
2014 pukul 10.10 WIB.
[3]Tim Penerjemah Masjid Jami’
Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta,
Ash-Shaff: 2011), hlm. 449.
[4]Tim Penerjemah Masjid Jami’
Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta,
Ash-Shaff: 2011), hlm. 299.
[5]Tim Penerjemah Masjid Jami’
Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta,
Ash-Shaff: 2011), hlm. 365-366.
[6]Tim Penerjemah Masjid Jami’
Jakarta, Kitab Fadhilah Amal, (Yogyakarta,
Ash-Shaff: 2011), hlm. 342.
Casino Resort Las Vegas, NV - MapYRO
BalasHapusCasino Resort Las Vegas, NV - United States 정읍 출장샵 - Find Casino Resort 안성 출장샵 Las Vegas, NV driving 전라남도 출장마사지 directions, reviews and information, maps, photos 태백 출장마사지 and more. 경주 출장마사지